Jumat, 12 September 2014

ASMA'UL HUSNA
















A. PENGERTIAN ASMA’UL HUSNA
Asma’ul husna secara bahasa berarti nama-nama yang baik. Asma’ul husna secara istilah berarti nama-nama baik yang dimiliki Allah Swt. sebagai bukti kemuliaan dan keagungan-Nya. Nama-nama tersebut diberikan oleh Allah Swt. sendiri dan hanya dia yang berhak atas nama tersebut. Allah Swt. berfirman :

Artinya : “ Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama indah. Apa yang dilangit dan dibumi bertasbih kepadanya. Dan dialah yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana. ” (Q.S. al-Hasyr [59] ayat 24)
Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah Swt. memiliki asma’ul husna yang menunjukkan keindahan, keagungan, dan kesempurnaan-Nya. Allah Swt. menganjurkan hambanya untuk membaca asmaul husna ketika memohon kepada Allah Swt. Anjuran tersebut dimaksudkan agar kita senantiasa teringat pada kekuasaan dan keagungannya serta mampu meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika memohon ampun kepada Allah Swt. kalian dianjurkan membaca al-Gaffar. Akan tetapi, kita tidak boleh menyalahgunakan asma’ul husna untuk sesuatu yang tidak sesuai dengan syariat-Nya. Allah Swt. berfirman :




Artinya : “ Dan Allah memiliki Asma’ul husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepadanya dengan menyebut Asma’ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-namanya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. ” (Q.S. al-A’raf [7] ayat 180)

B. DALIL NAQLI SEPULUH ASMA’UL HUSNA ALLAH
a. Al-Aziz
Al-Aziz berarti Allah Swt. Maha Perkasa. Dia dapat berbuat sesuai dengan kehendaknya. Allah Swt. berfirman sebagai berikut.

 



Artinya : “ Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah. Dan dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Q.S. al-Ankabut [29] ayat 42)
b. Al-Wahhab
Al-Wahhab artinya Maha Pemberi. Allah Swt. memberi sesuatu yang dibutuhkan hambanya. Dia memberikan karunia kepada seluruh makhluknya. Manusia hendaknya bersyukur terhadap karunia yang telah diberikannya dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Tidak sepantasnya manusia merusak atau kufur terhadap karunianya. Allah Swt. berfirman :

Artinya : “(Mereka berdoa), ‘Ya Tuhan kami, janganlah engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisimu, sesungguhnya engkau Maha Pemberi.” (Q.S. Ali-Imran [3] ayat 8)
c. Al-Fattah
Al-Fattah berarti Maha Pemberi Keputusan. Keputusan yang diberikan Allah Swt. merupakan keputusan yang seadil-adilnya. Allah Swt. berfirman :

Artinya : “ Katakanlah, ‘Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan dia yang Maha Pemberi Keputusan, Maha Mengetahui. ” (Q.S. Saba’ [34] ayat 26)
d. Al-Qayyum
Al-Qayyum berarti Allah Maha Berdiri Sendiri. Allah Swt tidak membutuhkan bantuan pihak lain. Dia dapat melaksanakan kehendaknya sendirian. Segala yang dikehendakinya pastilah terwujud. Dalil yang menjelaskan sifat ini adalah sebagai berikut.

Artinya :Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.” (Q.S. Ali Imran [3] ayat 2)
e. Al-Hadi
Al-Hadi berarti Pemberi Petunjuk. Allah Swt. memberi petunjuk kepada mereka yang dihendakinya. Memberi petunjuk kepada makhluknya merupakan hak prerogatif Allah Swt. Allah Swt berfirman sebagai berikut.

Artinya : “ Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang kehendaki. Dia kehendaki dan dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (Q.S. al-Qasas [28] ayat 56)
f. As-Salam
As-Salam berarti Allah Swt. Maha Pemberi Keselamatan. Hanya Allah Swt. yang dapat memberi kselamatan pada makhluknya. Dalil yang membahas tentang sifat Allah As-Salam adalah sebagai berikut.



Artinya : “ . . . . Maha Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Maha Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamata, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan . . . . ” (Q.S. al-Hasyr [59] ayat 23)
g. Al-Wadud
Al-Wadud berarti Maha Mengasihi. Allah Swt. mengasihi seluruh makhluk, baik yang beriman maupun tidak beriman. Meskipun manusia melanggar larangannya, dia tidak berhenti mengaruniakan kasih sayang. Allah Swt. berfirman tentang sifat Al-Wadud yaitu sebagai berikut.


Artinya : “ Dan dialah yang Maha Pengampun, Maha Pengasih. ” (Q.S. al-Buruj [85] ayat 14)
h. Al-Latif
Al-Latif berarti Maha Lembut. Dia mengampuni dosa hamba-hamba yang dikehendakinya. Dalil yang menjelaskan Asma’ul husna Al-Latif adalah :

Artinya : “ . . . . Dan dia Maha Halus, Maha Mengetahui. ” (Q.S. al-Mulk [67] ayat 14)
i. Al-Qawiyy
Al-Qawiyy berarti Maha Kuat. Dia Maha Kuat dan Maha Kuasa sehingga mampu menciptakan dan mengatur seluruh makhluknya tanpa bantuan siapa pun. Allah Swt. berfirman 

Artinya :  “ . . . . Sungguh, Allah Maha Kuat lagi sangat keras siksanya. ” (Q.S. al-Anfal [8] ayat 52)
j. Al-Hafiz
Al-Hafiz berarti Allah Maha Menjaga. Allah Swt. menjaga seluruh makhluknya. Tidak ada satupun makhluk yang terlewat dari penjagaannya. Alam semesta beserta isinya jika tidak dijaga akan mengalami kerusakan. Dalil dari sifat Al-Hafiz adalah sebagai berikut.


Artinya : “ . . . . Sesungguhnya Tuhanku Maha Pemelihara segala sesuatu. ” (Q.S. Hud [11] ayat 57)

2 komentar:

  1. Allah tidak memberikan apa yang kita butuhkan dan Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan tapi Allah memberikan apa yang dikehendaki-Nya mengenai keinginan dan kebutuhan kita.

    BalasHapus