Jumat, 12 September 2014

IMAN KEPADA ALLAH Swt.















A. IMAN KEPADA ALLAH SWT.
Iman secara bahasa berarti percaya atau yakin. Secara istilah, iman berarti membenarkan dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan membuktikan dengan amal perbuatan.Orang yang beriman disebut mukmin.
Seseorang yang menyakini Allah Swt. sebagai tuhannya, ia setiap saat menyadari bahwa segala sesuatu yang dikerjakannya pasti diketahui oleh Allah Swt. dan orang itu selalu berusaha agar yang ia kerjakan mendapatkan keridhaan di sisinya. Hal ini karena keimanan kepada Allah Swt. harus meliputi tiga unsur, yaitu keyakinan dalam hati, ikrar dalam lisan, dan pembuktian dengan anggota badan.
Iman kepada Allah Swt. juga merupakan rukun iman yang pertama. Umar bin Khattab menjelaskan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Iman ialah bahwa engkau beriman kepada Allah Swt., kepada malaikatnya, kepada kitab-kitabnya, kepada rasul-rasulnya, kepada hari kiamat, dan kepada qadar yang baik dan yang buruk.” (H.R. Muslim). Berikut ini dalil dalam al-qur’an yang menjelaskan tentang keesaan Allah Swt. dan anjuran untuk beriman kepadanya.
  • Surat al-Ikhlas ayat 1-4








Artinya : “ Katakanlah (Muhammad), ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa (1). Allah tempat meminta segala sesuatu (2). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan (3). Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia (4)’.” (Q.S. al-ikhlas [112] ayat 1-4)
  • Surat an-Nisa ayat 136







Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada kitab (Al-qur’an) yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (Q.S. an-Nisa [4] ayat 136)
Untuk memahami adanya Allah Swt. dapat kita lakukan dengan dua cara yaitu dengan memperhatikan firman Allah Swt. secara langsung melalui ayat-ayat Al-qur’an (ayat qauliyah), dan dengan memperhatikan peristiwa yang terjadi di alam ini (ayat kauniyah). Dengan Akan tetapi, kita tidak perlu memikirkan bentuk atau ukuran Allah Swt. Al-qur’an menyatakan bahwa tidak ada yang serupa dengan Allah Swt. yaitu dalam Surat asy-Syura ayat 11  





Artinya : “ (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Maha Melihat.”

B. SIFAT-SIFAT ALLAH Swt. DALAM AYAT-AYAT 

AL-QUR’AN
1. Wujud
Wujud berarti ada, lawannya adalah tidak ada atau adam. Dalil yang menjelaskan tentang sifat wujud adalah surat al-Mu’minun ayat 78-80.

Artinya : “ Dan Dialah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Tetapi sedikit sekali kamu bersyukur (78). Dan Dialah yang menciptakan dan mengembangbiakkan kamu di bumi dan kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan (79). Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang (mengatur) pergantian malam dan siang Tidakkah kamu mengerti ? (80). ”
2. Qidam
Qidam berarti dahulu, kebalikannya hudus yang artinya baru. Hal ini ditegaskan dalam ayat seperti berikut.




Artinya : “ Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. ” (Q.S. al-Hadid [57] ayat 3)
3. Baqa’
Baqa’ berarti kekal dan abadi. Kebalikan dari sifat baqa’ adalah fana’ atau rusak. Dalil yang menjelaskan tentang sifat baqa’ yaitu :
Artinya : “ Semua yang ada di bumi itu akan binasa (26). Dan tet3ap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (27). ” (Q.S. ar-Rahman [55] ayat 26-27)
4. Mukhalafatu Lilhawadisi
Sifat mukhalafatu lilhawadisi menunjukkan bahwa Allah Swt. berbeda dengan makhluknya. Sifat mustahilnya yaitu mumasalatu lilhawadisi yang berarti sama dengan makhluknya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam ayat yang berbunyi :

Artinya : . . . . Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan dia, dan dia yang Maha Mendengar, maha melihat. ” (Q.S. asy-Syura [42]: 11)
5. Qiyamuhu Binafsihi
Allah Swt. bersifat qiyamuhu binafsihi yang artinya berdiri sendiri. Kebalikannya adalah sifat qiyamuhu bigairih yang berarti membutuhkan pihak lain. Dalil yang menjelaskan tentang sifat ini yaitu sebagai berikut.
Artinya :Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.” (Q.S. Ali Imran [3] ayat 2)
6. Wahdaniyyah
Wahdaniyyah berarti Esa. Keesaan Allah Swt. menunjukkan bahwa dia tidak bersifat terhitung atau ta’addud. Dalil yang menjelaskan tentang sifat ini yaitu sebagai berikut.




Artinya : “ Katakanlah (Muhammad) : ‘ Dialah Allah Yang Maha Esa’. ” (Q.S. al-Ikhlas [112] ayat 1)
7. Qudrat
Sifat Qudrat berarti Kuasa. Kekuasaan Allah Swt. tidak terbatas. Kebalikannya adalah ajzun yang berarti lemah. Dalil yang menjelaskan tentang sifat ini adalah sebagai berikut.







Artinya : “. . . . Sungguh Allah Swt. Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S al-baqarah [2] ayat 20)
8. Iradat
Iradat berarti berkehendak. Sifat mustahilnya adalah karahah yang artinya terpaksa. Dalil yang menjelaskan tentang sifat Iradat Allah Swt. adalah sebagai berikut.






Artinya : “ Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “ Jadilah ! ” maka terjadilah itu. ” (Q.S. Yasin [36] ayat 82)
9. Ilmu
Ilmu berarti Mengetahui, sifat mustahilnya adalah jahlun atau bodoh. Dalil yang menjelaskan sifat ilmu adalah sebagai berikut.

Artinya : “ . . . . Padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. al-Hujurat [49] ayat 16)
10. Hayat
Hayat berarti hidup, sifat mustahilnya adalah maut atau mati. Dalil yang menjelaskan tentang sifat hayat yang dimiliki oleh Allah Swt. adalah sebagai berikut.










Artinya : “Allah, tiada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur. ” (Q. S. al-Baqarah [2] ayat 255)
11. Sama’
Sama’ artinya mendengar. Kemampuannya mendengar tidak terbatas. Bahkan, suara apa pun yang muncul dari makhluknya mampu didengar oleh Allah Swt. Sifat mustahilnya adalah summun yang berarti tuli. Dalil yang menjelaskan sifat sama’ Allah Swt. adalah sebagai berikut.





Artinya : “ . . . . Dan Allah maha mendengar, dan maha mengetahui. ” (Q.S. al-Maidah [5] ayat 76)
12. Basar
Basar berarti melihat, sifat mustahilnya adalah umyun yang berarti buta. Dalil yang menjelaskan tentang sifat ini adalah sebagai berikut.
 




Artinya : “ . . . . Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. ” (Q.S. al-Hujurat [49] ayat 18)
13. Kalam
Kalam berarti berfirman atau berkata, sifat mustahilnya adalah bukmun yang berarti bisu. Dalil yang menjelaskan sifat Kalam adalah sebagai berikut.
Artinya : “ . . . . Dan Kepada Musa, Allah berfirman langsung. ” (Q.S. an-Nisa [4] ayat 164)

Contoh Iman Kepada Allah

1 komentar: